Rangkuman Dari Beberapa
Blog,Website,dan Buku
Sumber
Daya Manusia Dalam Wirausaha
Dalam menjalankan usahanya, seseorang
wirausaha membutuhkan berbagai sarana, Misalnya bahan, alat, ataupun
perlengkapan lainnya.segala kebutuhan wirausaha yang diperlukan tersebut
diantaranya meliputi sumber daya atau faktor produksi. Secara umum, sumber daya
yang diperlukan untuk menjalankan sebuah kegiatan usaha adalah sumber daya manusia,
sumber daya alam,sumber daya modal, sumber daya manajerial dan teknologi.
Sumber
daya manusia adalah tenaga kerja yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan
usaha. Secara garis besar, sumber daya dapat dibagi ke dalam beberapa golongan,
yaitu:
a. Tenaga
kerja terlatih.
b. Tenaga
kerja terdidik, dan
c. Tenaga
kerja tidak telatih atau terdidik.
Sumber
daya manajerial pada dasarnya merupakan sumber daya manusia. Dalam sumber daya
manajerial, tenaga kerja harus memiliki kemampuan mengelolah dan mengorganisir
seluruh sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan
salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan
SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam
persaingan global. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting
menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:
Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan
kerja. jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998)
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya
sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka
(open nemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini
berjumlah sekitar 8 juta.
Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah.
Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar
yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan
kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di
berbagai sektor ekonomi.
Ketiga,lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan
sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan
perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan
perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta
angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi
lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka
pengangguran sarjana di Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi
ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi
perguruan tinggi dan sekolah negeri, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan
iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha siswanya.
Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan
selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu
sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan
tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya
alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan
investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial
dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang
berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari
rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi global
Sumber Daya Manusia Indonesia Di Era
Globalisasi
Indonesia kini menghadapi tantangan baru dalam memasuki era globalisasi.
Di sisi lain permasalahan internal juga datang silih berganti, isu-isu kritis
yang sering muncul adalah adanya keinginan untuk melakukan perbaikan di segala
bidang termasuk pendidikan, karena pendidikan merupakan salah satu komponen
supra system pembangunan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pembangunan didefinisikan sebagai upaya suatu bangsa untuk
meningkatkan mutu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya
manusia maupun sumber daya alam melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi yang berkelanjutan. Sedangkan menurut Soerjono Soekamto Pembangunan
merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan
secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Pembangunan nasional Indonesia
misalnya, merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana
tertentu dengan sengaja dan memang dikehendaki , baik oleh pemerintah yang menjadi
pelopor pembangunan maupun masyarakat . Dari pernyataan di atas dapat kita
lihat bahwa untuk membangun suatu bangsa diperlukan sumber daya baik alam
maupun manusia. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses
keberhasilan suatu pembangunan. Jepang merupakan salah satu contoh negara yang
tidak mempunya sumber daya alam yang melimpah tetapi Ia mempunyai sumber daya
manusia yang berkualitas, sehingga Jepang kini menjadi salah satu negara yang
di segani dalam tataran dunia internasional. SDM yang berkualitas sangat
dibutuhkan dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Karena SDM yang
berkualitas dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan. globalisasi.
Globalisasi merupakan proses mendunia dengan tingkat perubahan yang
cepat dan radikal di berbagai aspek kehidupan manusia karena adanya teknologi.
Kini kita merasa dunia semakin menyusut, dengan kecanggihan teknologi kita
tidak tersekat lagi oleh ruang dan waktu. Dengan teknologi kita bisa
berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja dan dimana saja. Tetapi dibalik
kecanggihan dan perubahan yang terjadi dapat menimbulkan ketimpangan jika kita
tidak siap dengan adanya perubahan sehingga bisa terjadi ketimpangan budaya
yang tentunya akan merugikan kita. Permasalahan dunia dan permasalahan nasional
yang semakin komplek menuntut kita untuk senantiasa belajar agar tidak gagap
terhadap perubahan. Jumlah penduduk yang semakin meningkat, cadangan energi
yang kian menipis, ragam budaya yang berbeda, konflik internal dan
internasional mengharuskan kita untuk senantiasa belajar. Fakta yang ada
memperlihatkan bahwa pendidikan konvensional pada saat ini kurang memberikan
kontribusi terhadap pemecahan masalah yang ada malah semakin memperlebar
kesenjangan yang ada. Semakin tinggi seseorang sekolah semakin tercerabut ia
dari kehidupan. Pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan alternative yang
dapat memberikan warna baru dalam dunia pendidikan. Pada era tahun 70an mengalami
fase-fase keemasan, tetapi kini Pendidikan luar sekolah mulai menggeliat untuk
bisa berkontribusi kembali dalam membentuk SDM-SDM yang berkualitas dan berjalan
beriringan dengan pendidikan jalur persekolahan.
Lewat Program-programnya diharapkan PLS mampu memberikan kontribusi dalam
melahirkan generasi unggul yang siap untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang mempunyai
wibawa dan disegani, disamping siap berkompetisi lebih terbuka di tataran internasional
Makalah ini mencoba menguraikan tentang bagaimana pendidikan luar sekolah dapat
menjadi jembatan untuk bisa memecahkan permasalahan yang ada serta memberikan
kontribusi dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sebagai modal
utama dalam pembangunan untuk menghadapi globalisasi.
Kualitas Sumber Daya Manusia
Indonesia di Dunia
Indonesia adalah negara dengan jumlah
penduduk yang sangat padat, kira-kira terdapat 232,516.8 juta jiwa lebih
penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia
memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi kuantitas, lalu bagaimana
kualitas SDM indonesia di mata dunia.
Menurut data dari Human Development
Indeks, Indonesia berada pada peringkat 108 di dunia dari segi Kualitas SDM.
Human Development Index (HDI) - 2010 Rankings,
SUMBER:hdr.undp.org/en/statistics/
Harapan Hidup Manusia Di Indonesia adalah
71.5 tahun, pengeluaran untuk kesehatan di Indonesia adalah 1,2% dari dana
anggaran Indonesia, sangat kecil, sehingga penanggulangan dan pencegahan
penyakit di Indonesia sangat rendah hal ini dibuktikan dengan tingkat
keselamatan ibu dari 100.000 kelahiran adalah 420 ibu meninggal saat
melahirkan, Bandingkan dengan peringkat 1 yaitu Norwegia, yang harapan hidupnya
mencapai 81 tahun lebih lama 10 tahun dari Indonesia, hal ini karena pemerintah
Norwegia sangat mementingkan kesehatan warganya terbukti pengeluaran pemerintah
untuk kesehatan adalah 7,5 % dari dana anggarannya,dengan tingkat keselamatan
ibu pada saat melahirkan per 100.000 kelahiran adalah 7 orang
Dari segi kualitas pendidikan, rata-rata lama orang Indonesia menempuh
pendidikan adalah 12,7 tahun, jika di asumsikan dengan system pendidikan wajib
belajar, rata-rata orang Indonesia menempuh pendidikan SD-SMA,setelah itu
penduduk Indonesia memilih untuk bekerja, pengeluaran pemerintah untuk
pendidikan hanya 3,7 % dari dana anggaran Indonesia, bandiingkan dengan
Norwegia, orang norwegia mampu menempuh pendidkan selama 17 tahun, hal ini tak
lain dari peran pemerintah Norwegia yang mengalokasikan pengeluarannya untuk
pendidikan sebanyak 6,7% dari dana anggarannya,
Jumlah pengangguran di Indonesia cukup besar yaitu 8,4% dari total
angkatan kerja di Indonesia, hal ini menunjukan banyak SDM yang menganggur atau
tidak mendapatkan pekerjaan di Indonesia, Bandingkan dengan Norwegia, jumlah
orang yang menganggur hanya sebesar 2% dari total angkatan kerja. Tingkat
pendidkan orang Indonesia yang rata-rata hanya sampai 12,7 tahun atau sampai
SMA.
Jumlah pengangguran yang tinggi ini berdampak pada pendapatan nasional
Indonesia, dana anggaran Indonesia hanya sebesar, 4,394 US4$,Total pengeluaran consumsi Rumah tangga
masyarakat Indonesia adalah sebesar 2,138 US4$, Bandingkan dengan Norwaegia
yang dana anggarannya besar Mencapai 58,278 US$, dan Total pengeluaran consumsi
Rumah tangga masyarakat Norwegia, adalah sebesar 19,969 US$, hal ini menunjukan
bahwa pendapatan orang di Indonesia rendah, dan biaya hidup yang mahal,
sehingga mengurangi konsumsi masyarakat Indonesia.
Dari semua data diatas menunjukan bahwa pembangunan Manusia
di Indonesia sangat kurang, Mutu SDM yang rendah, sehingga menyebabkan
perputaran lingkaran setan kemiskinan, bahkan Pekerja anak (children labour)
saat ini menjadi perbincangan serius di ILO (International Labour
Office),menurut laporan ILO,berdasarkan data dari SAKERNAS,di indonesia
terdapat 3,7 juta pekerja anak berumur 10-17 tahun atau 10 % dari jumlah
penduduk indonesia yang berumur 10-17 tahun yaitu 35.7 juta dalam laporan
tersebut disebutkan juga pekerja anak mayoritas bekerja pada sektor buruh.
Menurut Profesor Nurkse, Tingkat investasi yang rendah kembali
menyebabkan modal kurang dan produktivitas rendah. Inilah yang ditunjukan dalam
gambar .produktivitas rendah tercermin di dalam pendapatan nyata yang rendah.
Tingkat tabungan yang rendah menyebabkan tingkat investasi rendah dan modal
kurang. Kekurangan modal pada gilirannya bermuara pada produktivitas yang
rendah Lingkaran setan ini dilukiskan di dalam gambar tingkat pendapatan rendah,
yang mencerminkan rendahnya investasi dan kurangnya modal merupakan ciri umum
kedua lingkaran setan tersebut.Lingkaran setan Kemiskinan ini menyangkut
keterbelakangan manusia dan sumberdaya alam. Pengembangan sumber alam pada
suatu Negara tergantung pada kemampuan produktif manusia.jika penduduknya
terbelakang dan buta huruf, langka akan keterampilan teknik,pengetahuan dan
aktivitas kewiraswastaan,maka sumber alam akan tetap terbengkalai,kurang atau
salah guna.pada pihak lain, keterbelakangan sumber alam ini menyebabkan
keterbelakangan manusia.
Lingkaran setan kemiskinan,sumber:
Jhingan, M.L . Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Guritno,
Berdasar pada informasi mengenai peringkat SDM tersebut apakah kita
sebagai insan yang terdidik akan diam saja mengenai hal itu. Membangun SDM yang
berkualitas sangatlah sulit. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Indonesia
seharusnya bisa meniru kebijakan yang ada di China dan India. China dan India
kini menjadi raksasa baru di Asia, walaupun tadinya sama-sama negara berkembang
seperti Indonesia bahkan India dulunya jauh ketinggalan oleh Indonesia.
Dari berbagai kasus yang terjadi selma ini kita tahu bahwa masalah
terbesar negeri ini adalah pada sistem pemerintahannya. Korupsi yang kian
merajalela, yang sudah mengakar ke seluruh divisi atas sampai bawah.
Ketidaktegasan hukum bagi koruptor sangat diperlukan dalam membenahi SDM kita.
Bagaimana mau maju jika anggaran untuk pemberdayaan masyarakat telah disikat
oleh para koruptor? Kunci utama untuk membenahi SDM yang berkualitas adalah
dengan tindakan yang tegas dari pemerintah dan membersihkan semua lembaga yang
sakit. Anak didik perlu di beri pelajaran anti korupsi sejak dari SD hingga
sampai perguruan tinggi. karena generasi saat ini adalah cikal bakal pewaris
Indonesia Raya.
Kita sebagai siswa yang menyandang gelar
calon pemimpin bangsa harus bisa mempersiapkan diri mulai dari diri sendiri
sebelum kita terapkan kepada ruang lingkup yang lebih luas, yaitu keluarga
masyarakat kemudian bangsa dan negara.
Segala sesuatunya kita mulai dari diri
sendiri, kita sebagai mahasiswa hanya bisa melakukan kewajiban sekaligus hak
kita untuk belajar. Dan alangkah baiknya apabila kita bisa belajar di negeri
dan menerapkan ilmunya di indonesia, karena jujur, menurut kami kualitas
pendidikan indonesia dibandingkan negara-negara lain masih jauh tertinggal.
Dengan cara itu, kita bisa meningkatkan taraf SDM bangsa indonesia didalam
kompetisi tenaga kerja di masa globalisasi sekarang ini. Selain itu, kita juga
harus bersikap lebih peduli dan kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi
pada dunia sekitar kita, percuma kualitas SDM tinggi bila tidak didukung
kemampuan sosialisasi yang baik. Itu tidak akan banyak berpengaruh pada bangsa
dan negara kita ini.
Ada banyak contoh konkret yang bisa kita
lakukan, tapi mari kita mulai dari hal-hal kecil seperti displin. Disiplin
waktu akan banyak menolong disaat kita mengerjakan sesuatu dalam tenggang waktu
yang ditentukan, apabila kita sudah terbiasa berdisiplin tentunya deadline bukanlah suatu masalah
lagi bagi kita. Disiplin dalam kuliah dan berorganisasi dapat membantu kita
mendapatkan nilai yang tinggi sekaligus kualitas pendidikan yang baik. Itu juga
sebenarnya adalah salah
satu bentuk latihan kecil untuk menghadapi dunia kerja kelak. Selain itu, kita
juga harus bisa memperbaiki etika dalam bersosialisasi. Sudah disebutkan
sebelumnya, SDM tanpa kemampuan sosial yang baik adalah percuma. Jadi, hal ini
tentu sangat penting untuk diperbaiki, dapat dimulai dari gaya bahasa kita,
penghargaan dan penghormatan kepada orang lain, baik itu kepada mereka yang
lebih tua, lebih muda, maupun sebaya.
Bila kita sudah menerapkan hal-hal kecil
diatas pada diri kita sendiri, saatnya menerapkannya pada keluarga. Dari satu
kata ‘disiplin’ yang sudah berulang kali kita bahas diatas, dapat dikembangkan
lagi untuk diterapkan di keluarga. Disiplin dalam mengikuti peraturan keluarga
tentunya sangat penting, diantaranya ada disiplin waktu, etika, tata krama, dan
banyak aspek lainnya. Bila seluruh anggota keluarga dapat melaksanakan disiplin
dalam keluarga, niscaya keluarga tersebut akan menjadi keluarga yang baik, yang
dapat dijadikan panutan dalam masyarakat, memberikan pengaruh baik terhadap
lingkungan sekitar keluarga.
Secara tidak langsung, keluarga yang baik
membawa lingkungan sekitarnya ke arah yang baik juga. Sudah disebutkan tadi,
keluarga yang baik akan menjadi panutan dalam masyarakat. Dimulai dari diri
sendiri, lalu keluarga, kemudian masyarakat, kita bentuk masyarakat yang baik
dan berpendidikan. Di mulai dari diri sendiri saja kita bisa meningkatkan SDM
masyarakat di sekitar kita. untuk meningkatkan SDM Indonesia? Bagaimana keadaan
indonesia jika melakukannya dengan cara yang sama didalam ruang lingkup yang
lebih besar?
Peningkatan
Kualitas SDM Indonesia
Generasi
muda Indonesia jangan merasa kalah dengan bangsa asing. Dengan level kualitas
yang dimiliki, generasi muda Tanah Air memiliki kualitas yang hampir sama dan
mampu bersaing di level internasional.
Hanya saja, terkadang generasi muda Indonesia memiliki kelemahan dalam
tiga hal: komunikasi dalam Bahasa Inggris, inovatif dan jiwa kewirausahaan, dan
terakhir soft skill yang mencakup penilaian terhadap kemampuan diri
sendiri.
"Kemampuan memimpin, membangun orang lain, serta inovasi dan
languange skill. Setidaknya inilah tiga kemampuan yang dibutuhkan yang
dibutuhkan seseorang dari Indonesia untuk jadi pemimpin," kata Hasnul.
Peningkatan kualitas ini, tambah Hasnul, mampu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang andal untuk masa depan Indonesia. "Bukan tidak
mungkin nantinya seluruh perusahaan asing di Indonesia akan dipimpin langsung
oleh orang Indonesia. Bukan bangsa asing seperti yang ada sekarang ini."
Program Future Leaders ini berupaya menjaring mahasiswa dengan
usia maksimal 21 tahun untuk diberi bekal peningkatan tiga hal tersebut.
Nantinya akan ada 120 mahasiswa terpilih yang diharapkan memiliki rasa kepercayaan
diri yang lebih hingga tampil sebagai pemimpin Indonesia.
Tingginya kualitas sumber daya manusia Indonesia terlihat dari
kegemilangan di kompetisi ilmu pengetahuan bertaraf internasional. Pada Mei
2012, dua anak Indonesia berhasil menyabet emas di Asian Physics Olympiad/APhO
di India. Dalam kompetisi robot dunia (Robogames), akhir April lalu di Amerika
Serikat, anak Indonesia sukses menyumbang tiga medali, dua di antaranya emas.
Sebelumnya, Indonesia juga langganan medali di Olimpiade Matematika.
"Kita ini bangsa yang besar, kita harus kompetitif, dan membuktikan
jika memang punya kemampuan. Kita bukan bangsa kacang," kata Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmansyah.
Firmansyah yang juga rektor muda di UI juga ikut berbagi pengalamannya
ketika mengambil gelar Master dan Doktor di Prancis. Saat itu, kata Firmansyah,
beasiswa yang diterimanya hanya untuk tiga tahun. Namun, gelar yang diambilnya
rangkap Master dan Doktor. Saat akhirnya ia bisa mengambil dua gelar itu dalam
tiga tahun, tawaran jadi dosen pun datang. "Itulah yang coba saya
tekankan, tekad dan kemauan kuat," ujar Firmansyah.