Senin, 08 Oktober 2012

Prinsip Kerja Mekanisme Katup Motor Bensin

 
1. Kinerja Mekanisme Katup
      Agar katup bisa membuka dan menutup tepat pada saat yang diperlukan, maka, dibutuhkan mekanisme yang bisa mengaturnya. Berikut contoh gambar mekanisme katup pada mesin bensin
 

Gambar 1.1 Bagian - Bagian Pada Mekanisme Katup

      Saat mesin berputar maka kedua camshaft (intake & exhaust) juga ikut berputar karena dihubungkan dengan cranksaft melalui mekanismenya, karena pada camsaft terdapat camlobe maka camlobe ini yang mendorong katub agar bisa membuka, camlobe sendiri didesain secara khusus disesuaikan dengan sudut pembukaan katub yang diperlukan.
      Seiring dengan putaran camshaft dan arah tonjolan nok yang berbeda untuk tiap katup isap dan buang, maka dorongan dari nok pertama misalnya,  menekan katup isap sehingga dapat membuka saluran masuk pada ruang bakar. Demikian juga nok yang selanjutnya akan mendorong katup buang untuk membuka saluran buang pada ruang bakar.
      Tentu saja hal ini seiring pula dengan gerakan naik dan turunnya piston dari TMA menuju TMB dan TMB menuju TMA sehingga langkah tersebut dapat membuat campuran bahan bakar dan udara terhisap masuk ke dalam ruang pembakaran dan membuang sisa pembakaran melalui saluran buang. Hal ini sesuai dengan siklus empat langkah. Karena arah tonjolan nok berbeda – beda untuk tiap katup isap dan buang maka putaran camshaft tersebut memberikan dorongan yang berbeda tergantung arah nok saat menekan katup yang mana sehingga siklus empat langkah diatas dapat berjalan seiring dengan putaran camshaft.
2. Metode Penggerak Katup
       Berikut metode penggerak katub yang banyak digunakan pada kendaraan,
a. Metode Timing Gear
     Adalah metode dimana camshaft digerakkan cranksaft melalui perkaitan gigi, model ini hampir tidak memerlukan perawatan dan  memiliki kekuatan yang lebih, tapi model ini cenderung menimbulkan suara yang berisik, oleh karena itu model ini kurang cocok untuk mesin bensin modern seperti sekarang
 
Gambar 2.1 Mekanisme Katup Metode Timing Gear

b. Metode Timing Chain
      Model ini digunakan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) & DOHC (Dual Over Head Camshaft) camshaft terletak di kepala silinder dan digerakkan oleh rantai timming yang dilumasi oli, ketegangan rantai diatur oleh chain tensioner, sementara getaran rantai diredam oleh chain vibration damper.  Model ini memiliki daya tahan yang bagus & suara yang ditimbulkan pada model ini cenderung lebih sedikit oleh karena itu model ini sangat populer sampai sekarang
 
Gambar 2.2 Mekanisme Katup Metode Timing Chain


c. Metode Timing Belt
      Pada model ini konstruksinya hampir sama dengan model timming chain, yang membedakan cuma rantai disini digantikan oleh sabuk karet bergerigi, sabuk pada model ini terbuat dari fiberglass yang diperkuat dengan karet sehingga tidak mudah melar karena perubahan suhu, selain itu tipe ini cenderung tidak menimbulkan bunyi dari tipe yang lain sehingga model ini banyak dipilih jenis kendaraan jaman sekarang. Akan tetapi karena umur sabuk tidak sekuat rantai atau gear maka model ini harus dilakukan penggantian cecara rutin.

Gambar 2.3 Mekanisme Katup Metode Timing Belt

 3. Sumbu Nok (Camshaft)
Gambar 3.1 Bagian-Bagian Sumbu Nok (Camshaft)

      Sumbu nok (camshaft) dilengkapi dengan nok yang sama pada katup hisap & katup buang, akan tetapi memiliki sudut yang berbeda untuk hisap dan buang sehingga katup bisa membuka & menutup sesuai waktunya, sumbu nok dilengkapi sproket (gear) untuk menghubungkan dengan crankshaft, sebagian tipe mesin camshaft juga terdapat gigi penggerak pompa bensin dan penggerak distributor.

 4. Pengangkat Katup (Valve Lifter)

 
Gambar 4.1 Pengangkat Katup (Valve Lifter)

      Pengangkat katup adalah komponen katup yang berbentuk tabung pada mesin OHV, pengangkat katup dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui batang pendorong, lebih jelasnya lihat gambar. Saat sumbu nok berputar maka pengangkat katup bergerak turun naik sehingga katup bisa membuka dan menutup. 
      Pada mekanisme tipe konvensional masih diperlukan penyetelan celah katup, akan tetapi untuk mesin modern sudah banyak yang menggunakan pengangkat katup hidaulis sehingga penyetelan celah katup sudah tidak diperlukan karena celah akan tetap dipertahankan 0.

 

5. Rocker Arm & Shaft

 
Gambar 5.1 Rocker Arm & Shaft

      Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft, bila rocker arm ditekan keatas oleh batang penekan katup akan tertekan dan membuka, rocker arm dilengkapi dengan sekrup dan mur pengunci untuk penyetelan celah katup, tapi pada pengangkat katup hidraulis tidak dilengkapi sekrup penyetel.

     
 
Rangkuman dari beberapa Blog & Website

0 komentar:

Posting Komentar